MAJELIS TA'LIM IMAM SYAFI'I KENDAL DIBENTUK PADA TANGGAL 10-FEBRUARI-2013 UNTUK MEMPELOPORI TERBENTUKNYA LEMBAGA DAKWAH IMAM SYAFI'I ( LDIS ). KEMUDIAN LEMBAGA INI BERNAUNG DIBAWAH YAYASAN IMAM SYAFII

Sabtu, 01 Juni 2013

Penjelasan Ringkas Tentang Tauhid Oleh: Ustadz Fadhel Ahmad


Allah menciptakan jin dan manusia untuk tujuan tauhid

Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( Qs: Adz Dzariyat 56 )

Tauhid juga merupakan inti dakwah para rasul
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“ Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut “ ( Qs: An Nahl 36 )

Definisi Tauhid

Tauhid adalah: Mengesakan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam hal-hal yang khusus bagi Nya
Dan hal-hal yang khusus bagi Allah adalah Rububiyyah, Uluhiyyah dan Al Asma’ wa Shifat
Sehingga para ulama menerangkan bahwa tauhid dibagi menjadi tiga, siapa yang meyakini ketiga jenis itu berarti ia benar-benar ahli tauhid

Tauhid Rububiyyah 2. Tauhid Uluhiyyah 3. Tauhid Al Asma’ wa Shifat

Tauhid Rububiyyah

Tauhid Rububiyyah adalah mengesakan Allah dalah penciptaan ( Al Kholq ), Kekuasaan ( Al Milk ), dan Pengaturan ( Al Amr/ At Tadbir )

Dalilnya:

 Allah Berfirman:
أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ     
Ingatlah, hanya Allah lah yang mencipta dan mengatur. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. ( Qs Al A’raf 54 )

Dan Allah juga berfirman:
ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ
Yang (berbuat) demikian Itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.( Qs Fathir 13 )

Kaum Musyrikin mengakui jenis tauhid ini


Sungguh kaum musyrikin telah mengikrarkan Tauhid Rububiyyah, sebagaimana Allah Berfirman:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ
Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. ( Qs Luqman 25 )

Bersamaan dengan itu Rasulullah tetap memerangi mereka dan tidak menganggap cukup hal itu dari mereka. Karena yang dapat melindungi darah dan harta dan yang dapat memasukan ke surga hanyalah pengesaan Allah dalam beribadah, yaitu tauhid uluhiyyah. Sementara mereka tidak melakukan hal tersebut

Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Uluhiyyah adalah Mengesakan Allah dalam hal Ibadah

Dalilnya
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“ Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut “ ( Qs: An Nahl 36 )

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُون
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" [QS. Al-Anbiyaa’ : 25].

Kalimat Tauhid “ Laa ilaaha illallah

Maknanya:

Makna La ilaha illallah adalah: La Ma’buuda Bi Haqqin Illallah ( Tidak ada yang berhak di ibadahi kecuali Allah )

Rukunnya

Kalimat ini memiliki dua rukun, 1. An Nafyu ( Peniadaan ) dan 2. Al Itsbat ( Penetapan )

Laa ilaaha: Meniadakan segala yang di sembah selain Allah

Illallah: Menetapkan penyembahan dan peribadahan hanya untuk Allah satu satunya dan tidak ada selainnya

Syarat syaratnya

Ia memiliki tujuh syarat
1.                  Al ‘Ilmu ( Ilmu ), 2. Al Yaqin ( Yakin ), 3. Al Ikhlas ( Ikhlas ), 4. As Shidq ( Jujur ), 5. Al Mahabbah ( Cinta ), 6. Al Inqiyad ( Tunduk ), 7. Al Qobul ( Menerima )

Tauhid Al Asma’ Wa As Shifat

Maksud Tauhid Al Asma’ Wa As Shifat dan dalil akan hal tersebut

Tauhid Al Asma’ Wa As Shifat adalah keyakinan bahwa Allah bersifat dengan seluruh sifat kesempurna dan suci dari seluruh sifat kekurangan. Dan juga beriman dengan seluruh sifat yang disifatkan oleh Allah untuk diri Nya dan Sifat yang disifatkan oleh Rasulullah untuk Nya  ( diatas hakikatnya ), tanpa tamtsil, tanpa ta’thil dan tanpa tahrif sebagaimana Allah berfirman:
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
”Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaul-husna (nama-nama yang baik)” [QS. Thaha : 8].
وَلَهُ الْمَثَلُ الأعْلَى
Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi ( Qs: Ar Ruum 27 )
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
”Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [QS. Asy-Syuuraa : 11].

Allahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar