Sombong dan Ujub merupakan dua penyakit hati
yang terkadang tidak disadari, hal ini karena kebanyakan orang tidak mengetahui hakekat dari dua sifat
tersebut sehingga terus menerus
seseorang memakai pakaian ini. Sementara dia membenci nama disisi lain ia terus
bangga dan rela bersamanya. Oleh karenanya mari kita pelajari hakekat dari dua sifat tercela bahkan
haram ini dengan membaca dan mengambil dari al-Quran dan as-Sunnah ( hadits ) serta bimbingan para ulama agar kita dapat
menghindarinya sebagaimana ucapan penyair:
عَرَفْتُ الشَّرَ لَا لِشَرِّ لَكِنْ لِتَوَقِّه وَ منْ لَا يَعْرِفِ الشَّرَ يَقَعْ فِهِ
“ aku mencoba mengenali sebuah kejelekan bukan untuk melakukannya tetapi agar
bisa menjaga diri darinya,barang siapa yang tidak mengenal yang jelek maka
sangat mungkin dia akan jatuh ke dalamnya”.
Definisi sombong dan ujub
dalam bahasa Syari’at
Sombong adalah dimana seseorang merasa dirinya
besar dan jauh diatas orang lain serta memiliki keutamaan dan kelebihan diatas orang lain.
Adapun Ujub adalah bangga diri dimana seseorang
melihat amalannya lebih diatas orang lain sehingga dia merasa bangga akan hal
itu. Dari definisi diatas diketahui
bahwa sombong itu terkait dengan diri adapun ujub terkait dengan amal, sehingga kesombongan itu bisa mengenai siapapun
sekalipun dia adalah orang miskin atau jelek atau yang
semakna dengan itu, sementara ujub ia hanya menjangkiti orang yang
punya kelebihan terkhusus dalam hal amal keagamaan
Sombong ada dua macam:
1. Sombong karena menolak kebenaran,jadi siapa saja yang dengan
sadar telah menolak suatu kebenaran maka dia adalah orang yang sombong.
2. Sombong karena meremehkan orang lain,sehingga
manakala dia merasa diatas orang lain entah karena pangkat,kekayaan ataupun
ketampanan dan kecantikan maka dia tergolong orang sombong.
Rosulullah bersabda:
وَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِ و غَمْطُ الْنَا سِ
“ Yang namanya sombong adalah menolak kebenaran
dan meremehkan manusia”(HR Muslim).Sehingga kalau tidak inggin dikatakan
sombong harusnya seseorang menghindari dua hal diatas.Ada orang yang tidak
pernah menolak kebenaran setiap ada keterangan dari al-Qur’an dan as-Sunnah ( hadits ) dia terima, tetapi dia masih suka meremehkan orang lain
entah karena kedudukan atau karena yang lainnya maka ia tetap dikatakan orang
sombong.Lain kasus seseorang tidak pernah meremehkan orang lain bahkan dia
sangat hormat kepada orang lain sehingga dipandang bukan orang sombong, tetapi dia sama sekali tidak mau diingatkan
dengan al-Qur’an dan as-Sunnah maka dia tetap dikatakan orang sombong.
Sombong adalah dosa besar yang
harus dihindari
Kesombongan itu bukan masalah kecil, dia sangat membahayakan orang
yang berhias dengannya sehingga penyembuhannya merupakan hal yang harus bahkan
wajib. Allah berfirman:
تِلْكَ الدَّارُ الآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الأرْضِ وَلا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ (٨٣)
Artinya: negeri akhirat[Surga] itu, Kami jadikan
untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di
(muka) bumi. dan kesudahan (yang baik)[surga] itu adalah bagi orang-orang yang
bertakwa.(QS al-Qoshshos 83).Negeri akhirat adalah akhir dari perjalanan anak
adam melalui beberapa negeri,karena anak adam semuanya pasti melalui empat
negeri: 1.Ketika diperut ibunya, 2. Ketika didunia, 3. Ketika dialam Barzakh (
Kubur ) dan 4. Negeri akhirat.Negeri akhirat, dalam hal ini adalah Surga, Allah
sediakan untuk orang yang tidak ada keinginan untuk sombong dan keinginan untuk
merusak. Keinginan untuk tidak sombong disini mencakup tidak sombong kepada
al-haq ( maksudnya ia selalu menerima kebenaran ) dan juga mencakup tidak
sombong kepada manusia dengan merendahkannya. Adapun firman Allah:” tidak ingin
berbuat kerusakan “ maksudnya tidak ingin berbuat maksiat sehingga kata “ Fasad
“ di sini maksudnya maksiat, hal ini dikarenakan kemaksiatan itu menimbulkan
kerusakan, kita lihat bagaimana ketika kemaksiatan itu merajalela di suatu negeri
maka ia akan menghancurkan negeri tersebut dengan tidak adanya berkah. Allah
berfirman dalam surat al-A’raf 96:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٩٦)
Artinya: Jikalau Sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.( QS al-A’raf 96 ). Ayat
ini merupakan bukti yang jelas bahwa kemaksiatan merupakan sebab terangkatnya
berkah dari langit dan bumi dan juga menunjukan dengan jelas bahwa ia merupakan
sebab turunnya azab Allah.Dalam surat al-Qashas ayat 83 diatas Allah
menjelaskan bahwa negeri akherat itu disediakan bagi orang yang tidak
berkeinginan untuk sombong dan tidak berkeinginan melakukan kerusakan yang
berkonsekuensi mereka tidak melakukan
kesombongan dan kerusakan karena dalam hal ini manusia dibagi menjadi tiga: 1.
Berkeinginan melakukan kesombongan dan kerusakan lalu dia merealisasikannya, 2.
Tidak berkeinginan melakukan kesombongan dan kerusakan yang berkonsekuensi
tidak sombong dan merusak, 3. Berkeinginan untuk sombong dan merusak tetapi dia
tidak mampu, untuk jenis yang ketiga ini ia berada diantara yang pertama dan
kedua tetapi, sekalipun belum melakukan kesombongan dan kerusakan dia tetap
memikul dosa karena sebab keinginan dan niat dia yang buruk.
Dalam ayat yang lain Allah menerangkan:
وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الأرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولا (٣٧)
Artinya: dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat
menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.( al-Isra’
37 ). Makna ayat ini adalah janganlah engkau berjalan dengan sombong merasa
besar merasa bangga diri dan angkuh karena bagaimanapun juga engkau adalah
engkau (manusia) tidak akan mampu untuk turun sampai menembus bumi dan tidak
pula sanggup untuk tinggi menyamai tingginya gunung. Dalam ayat yang lainnya
Allah berfirman:
وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (١٨)
Artinya: dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.( QS
Luqman 18 ). Ayat ini menjelaskan akan larangan berbicara dengan memalingkan
muka karena sombong, kita mendapati sebagian orang berbicara kepada yang lain
tetapi dia enggan untuk melihat mukanya.
Nabi pernah bersabda:
لَا يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَلَ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ َقَا لَ َرجُل:ٌ إِنَّ
الرَّجُلَ يُحِبّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَنًا و َنعْلَه حَسََةً؟ قَال( إِن اللَّهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ الْكِبْر بَطَرُ الحَقِ و غَمْطُ الْنَاسِ) “
Tidak akan masuk surga orang yang terdapat sedikit saja kesombongan pada
hatinya.Seseorang berkata: Ada orang yang suka berpakaian bagus dan juga
bersandal bagus ( apakah itu termasuk sombong ) Nabi menjawab: Sombong itu
adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain ( HR Muslim ).
Hadits ini adalah hadits yang merupakan ancaman akan
beratnya hukuman bagi orang sombong, tetapi bukan berarti orang-orang yang ada
kesombongan pada hatinya itu kekal di neraka sebaliknya bisa jadi ia akan
diselamatkan dari neraka selama ia ahli tauhid ( orang yang bertauhid ) hal
ini berdasarkan dalil-dalil atau
keterangan yang lain dari al-qur’an maupun as-sunnah.
Kesombongan merupakan salah satu sifat iblis
yang menyebabkan ia terusir dari surga dan rahmat Allah.Perhatikan kisah yang
disebutkan dalam al-Qur’an Surat Shaad ayat 75-78:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ (٧٥)قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ (٧٦)قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (٧٧)وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (٧٨)
Artinya: Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu
sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih)
tinggi?".iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah".Allah
berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang
yang terkutuk,Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari
pembalasan".( QS Shaad 75-78 ).
Demikianlah keterangan-keterangan dalam agama
ini yang melarang dan mengharamkan sifat sombong.Sebegitu bahayanya sifat
sombong harusnya mendorong siapa saja untuk menghindarinya demikian juga
mendorong para juru dakwah dan juga para guru di sekolah untuk senantiasa
memperingatkan umat dan murid-muridnya dari hal tersebut, tetapi yang
disayangkan yang banyak berkembang di masyarakat adalah definisi sombong dari
satu sudut yaitu meremahkan orang lain adapun sudut yang kedua dan itu lebih
besar yaitu menolak kebenaran sangat jarang yang mengetahui bahkan bisa jadi
sudut kedua ini tidak diketahui oleh orang yang dianggap sebagai tokoh agama!
hal ini sangat mungkin dengan bukti sebagian mereka dengan bangga menolak
kandungan al-Quran dan al-Hadits hanya karena bertentangan dengan akal mereka
atau bertentangan dengan adat budaya ( bukankah ini termasuk kesombongan?! )
Wal ‘iyadzubillah (hanya kepada Allah lah kita berlindung), Disamping itu
adalah kesombongan juga merupakan sebuah upaya jelas dan tegas dalam
menyelisihi perintah Allah. Allah berfirman:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (١١٥)
Artinya: dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin ( Sahabat ),
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami
masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat
kembali.(QS an-Nisa 115 ).
Menjulurkan pakaian sampai mata kaki termasuk kesombongan
Menjulurkan pakaian sampai mata kaki baik berupa sarung ataupun celana atau
yang semisalnya merupakan hal yang diperselisihkan para ulama sejak
dahulu,Sebagian mereka memandang hal itu haram kalau dilakukan karena sombong
dan yang lainnya berpandangan bahwa tetap haram walaupun tidak didasari
kesombong hal ini dikarenakan sikap tersebut merupakan satu bentuk dari
bentuk-bentuk kesombongan.Tetapi kita tidak akan membahas panjang lebar tentang
masalah ini cukup apa yamg kita simpulkan dari perkataan Seorang Ulama dan Imam
besar Madzhab Syafi’I al-Hafidz Ibnu Hajar al-atsaqolani dalam Fathulbari jilid
13 hal 266:
وَفِيْ هَذِه الأَحَادِيْثِ أَنَّ إِسْبَالَ الْإِزَار لِلْخُيَلَاء كَبِيْرَةٌ وَ أَمَا الْإِسْبَال لِغَيْرِ الْخُيَلَاءِ فَظَاهِرُ الْأَحَدِيْثِ تَحْرِمُهَ أَيْضًا”
“Dalam hadits-hadits ini terdapat keterangan bahwa
isbal ( menjulurkan pakaian sampai mata kaki ) karena sombong adalah satu
bentuk dari dosa besar adapun kalau bukan karena sombong maka banyak
hadits-hadits yang secara dhahir mengharamkannya”.
Tapi menjulurkan pakaian baik berupa celana atau
lainnya yang dilarang adalah khusus bagi laki-laki.
Allahu a’lam
Sumber: http://alkendali.blogspot.com/2012/04/kesombongan-dan-sikap-ujub-oleh-fadhel.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar